DinasKebudayaan
  • Dashboard
Logo
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
  • Beranda
  • Profil
    Selayang Pandang Struktur Organisasi
  • Warisan Budaya
    Benda Tak Benda
  • Berita
  • Pengumuman
  • Login
  1. Beranda
  2. Warisan Budaya Benda
  3. Rumah Inspektur Tanbang/Eks Poliklinik Ombilin
Detail Rumah Inspektur Tanbang/Eks Poliklinik Ombilin
: Rumah Inspektur Tanbang/Eks Poliklinik Ombilin
: SK WAKO NO 189.45/327/WAKO-SWL/2017 (Bangunan Cagar Budaya Rumah Inspektur Tambang/Eks Poliklinik Ombilin )
: Bangunan
: Rumah Inspektur Tanbang/Eks Poliklinik Ombilin
: Kolonial Belanda
: Diponegoro
: Tanah Lapang
: Lembah Segar
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 3 km
: 100 km dari padang
: Cekungan Pegunungan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2), Kawasan Kota Lama
: 0°40'46.45"S, 100°46'44.45"T
: -
: -
: -
: 21,80 x 15,70 m (342,26 m²)
: 23 x 19 m (437 m²)
: -
: Merah bata, cat orange
: Bata berspesi, beton
: Perumahan Masyarakat
: Jl. Abdul rahman hakim
: Gedung Infobox
: Perumahyan masyarakat
: PT.BA-UPO
: SDIT Islahul Ummah
: Jalan Diponegoro, Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: Terawat, dilestarikan sebagai SDIT
:Hunian
: Hunian
: Dibangun tahun 1921, sebagai rumah pengawas tambang. Setelah kemerdekaan menjadi rumah karyawan tambang batu bara Ombilin. Pada tahun 1985 berubah menjadi klinik perusahaan tambang batubara Ombilin. Pada tahun 2006, bangunan ini dijadikan sebagai Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT Islahul Ummah).
: Bangunan ini milik perusahaan TBO dan berfungsi sebagai Rumah Inspektur Tambang. Pernah juga menjadi Poliklinik Ombilin. Sekarang ini di fungsikan menjadi sekolah TK Al Quran dan SDIT Ishlahul Ummah.
: Kondisi sekarang dari segi fisik bangunan SDIT hampir tidak mencirikan bangunan kolonial. Banyak terjadi perubahan pada kondisi bangunan yang sekarang sudah menjadi sekolah. Begitu juga dengan bagian dalam bangunan yang menyesuaikan kebutuhan sekolah. Pada bangunan ini banyak dilakukan penambahan ruangan dan penggantian material seperti dinding, jendela dan pintu.
: Sebagai bangunan kolonial dapat dilihat dari bentuk jendela yang lebar dan tinggi, dinding tebal dan kokoh, atap seng yang tebal dan merupakan bangunan dengan laintai dua. Dokumentasi foto lama menunjukan bangunan ini telah mengalami banyak perubahan. Awalnya pada bagian atap terdapat dormer sebagai ventilasi udara dan satu cerobong asap yang berada dibagian tengah belakang bangunan. Perubahan juga terlihat dibagian kiri dan kanan lantai dasar maupun lantai atas terdapat teras namun sekarang tidak terlihat lagi. Pada bagian interior banguan juga telah banyak mengalami perubahan terutama perubahan pada sekat-sekat ruangan. Perubahan lainnya yang sangat jelas terlihat dengan adanya penambahan ruangan baru disamping kanan bangunan.
: 1. Pembersihan dari kotoran dan debu pada bangunan. 2. Menyemprotkan anti rayap pada material berbahan kayu yang ada di bangunan. 3. Menyesusaikan warna cat pada bangunan.
: 1. Membongkar plang nama sekolah yang memakai atap seng. 2. Membongkar kandang burung di dekat bangunan. 3. Perlunya penelitian ulang tentang rekonstruksi bangunan. 4. Memperbaiki atap yang rusak dan bocor.
Video tidak ditemukan

Crafted with by pixelcave
Codebase 3.3 ©