
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
Detail Peruk/Ketel
: Peruk/Ketel
: SK WAKO NO 189.45/327/WAKO-SWL/2017 (Benda Cagar Budaya Ketel/Periuk)
: Benda
:
: Kolonial Belanda
: Diponegoro
: Air Dingin
: Lembah Segar
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: -
: -
: -
: -
: -
: -
: -
: D= 148 cm T=70
: -
: -
: -
:
: -
: -
: -
: -
: -
: Pemerintah Kota Sawahlunto
: Pemerintah Kota Sawahlunto
: Jalan Sukarno-Hatta Kelurahan Lubang Panjang Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: -
:Periuk/Ketel
: Tidak Berfungsi
: Periuk/Ketel adalah peralatan memasak yang dipergunakan di dapur umum pada masa kolonial Belanda. Diperkirakan periuk/ketel ini sudah ada sejak tahun 1918. Periuk ini terdiri dari 3 lapisan. Lapisan pertama berdiameter 148 cm, lapisan kedua berdiameter 136cm dan lapisan ketiga merupakan langsang dengan diameter 120,5 cm.
: Pada awalnya Periuk/ketel ini milik PT.BA-UPO dan dilelang pada masyarakat. Kemudian oleh Pemerintah Kota Sawahlunto di kumpulkan dan di beli untuk di pajang di Museum Goedang Ransoem.
:
: Periuk atau ketel dapur umum ini merupakan alat untuk memasak di dapur umum. Terdapat dua tipe periuk yaitu periuk untuk memasak sayur dan periuk untuk memasak nasi. Periuk untuk memasak sayur memiliki ukuran yang lebih besar dari periuk untuk memasak nasi. Periuk untuk memasak sayur ini terdiri dari 3 bagian yaitu periuk lapisan luar, periuk lapisan dalam dan tutup periuk. Periuk ini berdiameter 148 CM, tinggi 70 CM dan memiliki ketebalan 1,2 CM. Periuk lapisan luar terbuat dari besi sedangkan periuk lapisan dalam dan tutup periuk terbuat dari bahan nikel. Periuk untuk memasak nasi terdiri dari 4 lapisan yaitu lapisan luar, lapisan dalam, langsang dan tutup periuk. Periuk lapisan luar terbuat dari besi dan memiliki dua buah lubang pada bagian dinding sebagai lubang saluran uap dan pada bagian bawah periuk terdapat lubang kran untuk membuang air didalam periuk. Periuk lapisan dalam terbuat dari bahan nikel dan pada bagian atas periuk terdapat 6 buah kuping baut yang berfungsi untuk mengunci tutup periuk. Langsang periuk juga terbuat dari bahan nikel. Pada bagian tengah langsang terdapat kerucut dan pada bagian atas alngsang terdapat 3 buah kuping sebagai cantolan untuk mengangkat langsang.
: 1. Pembersihan dari debu dan kotoran yang melekat pada benda koleksi.
2. Jika ada karat pada koleksi dibersihkan dengan bahan tradisional seperti jeruk nipis.
3. Pembersihan dengan bahan kimia seperti alcohol untuk mematikan penyakit.
: Jika memungkinkan membuat replica tutup dan baut yang hilang pada periuk/ketel.




Video tidak ditemukan