
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
Detail Lubang Tambang Mbah Soero
: Lubang Tambang Mbah Soero
: Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2014 Tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional, SK WAKO NO 189.2/250/WAKO-SWL/2014 (Komplek Pasar Baru Durian 1921) (Lubang Tambang Mbah soero)
: Bangunan
: Tunnel Soegar
: Kolonial Belanda
: Diponegoro
: Tanah Lapang
: Lembah Segar
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 3 km
: 100 km dari padang
: Cekungan Perbukitan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2), Kawasan Kota Lama
: -
: -
: -
: -
: Lubang masuk (pjg : 2m, Jari2 : 1.82 m), Lubang keluar (pjg : 1.5 m, Jari2 : 1.5 m)
: 50 x 100 m (5000 m²) / Terowongan + pembukaan level baru lubang tambang
: -
: Merah Bata, Hitam
: Bata berspesi, kapur, batu bara, batu
: Rumah Pemukiman
: Rumah Pemukiman
: Mushalla Syarif
: TK/SD IT Islahul Ummah
: PT.BA-UPO
: Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto
: Jalan Diponegoro, Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: Terawat, dilestarikan (untuk objek wisata)
:Lubang Tambang Batubara
: Objek Wisata
: Mond Mijn Soegar ini sudah ada sejak tahun awal dibaginya area penghasil batubara oleh verbeek. Lubang tambang ini digali bukan untuk diproduksi, namun untuk melihat jumlah deposit batubara di daerah soegar oleh verbeek. Keputusan Pemerintahan Belanda untuk tidak menjadikan lubang Soegar sebagai lubang tambang produksi karena sehubungan dengan keputusan pemerintah kolonial belanda untuk menjadikan daerah Soegar sebagai daerah pemukiman.Pada tahun 2007, lubang ini direvitalisasi dan tahun 2008 dibuka kembali sebagai objek wisata dengan nama Loebang Tambang Mbah Soero.
: Tunnel Soegar ini di perkirakan dibuka oleh perusahaan TBO sekitar tahun 1898 dan di tutup sekitartahun 1932. Lobang ini di buka kembalitahun 2007 dan diresmikan pada tahun 2008 sebagai lokasi wisata Lobang Tambang Mbah Soero dan Galeri Info Box dan di kelolah oleh Pemerintah Kota Sawahlunto.
: -
: Mulut lubang berupa bangunan bata pada bagian atas dan pondasi dari batu kali dengan coran beton setinggi 2 M, lebar mulut terowongan 2 M, ketebalan dinding 40 CM. Luar mulut terowongan terdapat tangga beton dua tingkat dan arah ke dalam berupa tangga hingga ke persimpangan sepanjang 29 M dengan kemiringan antara 45° - 47° dan, lebar 2,2 M dan tinggi 2,75 M. Dari persimpang diujung tangga belok arah kanan,panjang terowongan lebih kurang 150 M sampai shell off ataubatas tembok penyekat. Pada bebarapa bagian terdapat ceruk dan terowongan lain sebanyak 4 (empat) buah ke arah bawah, sejajar dengan pintu terowongan. Pada beberapa bagian dalam terowongan ini terdapat penyangga beton, susunan bata, dan susunan batu kali yang berfungsi sebagai penyangga terowongan. Pada jarak sekitar 25 M dari pintu masuk terdapat terowongan lain yang berfungsi sebagai ventilasi udara sekaligus jalur keluar dan masuk pekerja tambang.
: 1. Membersihkan terowongan dari lumut dan jamur yang melekat pada dinding bangunan.
2. Memplester bata bangunan yang mulai gripis.
: Jika melakukan pemugaran perlu penelitian lebih lanjut.



