DinasKebudayaan
  • Dashboard
Logo
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
  • Beranda
  • Profil
    Selayang Pandang Struktur Organisasi
  • Warisan Budaya
    Benda Tak Benda
  • Berita
  • Pengumuman
  • Login
  1. Beranda
  2. Warisan Budaya Benda
  3. Pemukiman Buruh TBO Tanah Lapang
Detail Pemukiman Buruh TBO Tanah Lapang
: Pemukiman Buruh TBO Tanah Lapang
: Piagam UNESCO, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2014 Tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional, SK WAKO NO 189.2/250/WAKO-SWL/2014 (Pemukiman Buruh TBO Tanah Lapang)
: Kawasan
: Contract Koelie Kampong Tanah Lapang
: Kolonial Belanda
: Diponegoro
: Tanah Lapang
: Lembah Segar
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 4 Km
: 100 km dari padang
: Lereng Pegunungan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2)
: 00? 40.855' LS , 100?46.728' BT
: -
: -
: -
: 14.2 x 12 (170,4 m²)/1 bangunan
: Kawasan
: -
: Dominan Putih
: Bata Berspesi
: Sungai Lunto
: Perumahan Masyarakat
: Lapangan bola
: Jalan
: PT.BA-UPO
: PT.BA-UPO
: Jalan Diponegoro, Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: Cukup Terawat
:Hunian
: Hunian
: Asrama ini berupa barak-barak yang di bangun pada tahun 1904. Pada tahun 1914, barak-barak ini dirubah menjadi bangunan semi permanen dengan tiga tipe. Komplek ini diperuntukkan bagi buruh kontrak.
: Kawasan ini dibangun oleh Perusahaan TBO untuk pemukiman buruh dan pegawai Rumah Sakit Ombilin. Sekarang kawasan ini mau di hibahkan oleh PT.BA-UPO kepada Pemerintah Kota Sawahlunto.
:
: Komplek asrama Tanah Lapang ini terdiri dari tujuh gang dan satu gang buntu. Gang merupakan akses jalan yang sekaligus membentuk tata ruang sebuah kawasan pemukiman pekerja kontrak Tambang Batubara Ombilin. Arsip Peta PT.BA-UPO menunjukan terdapat empat tipe rumah dikawasan ini. A1 sampai A46 menunjukan asrama bagi pekerja kontrak sedangkan W4 sampai W8 adalah rumah untuk karyawan Rumah Sakit dan W9-W10 diperuntukan bagi karyawan setingkat pengawas tambang. Komplek asrama ini hampir sama dengan bangunan kolonial lainnya yang ada di Sawahlunto dimana bangunan induk terpisah dengan bangunan dapur dan kamar mandi. Komplek asrama Tanah Lapang ini telah banyak mengalami perubahan dengan penambahan bangunan sehingga hampir tidak terlihat lagi mana bangunan induk dan mana bangunan dapur dan kamar mandi. Perubahan sangat jelas terlihat dilokasi W4 dan W5 dibangun Sekolah dengan bangunan bertingkat dua. Sedangkan dilokasi A45 dibangun Musholla yang ukurannya lebih besar dari A45 tersebut.
: 1. Pembersihan dari debu, ataupun kotoran yang melekat pada dinding bangunan. 2. Merawat material kayu yang ada pada bangunan. 3. Pembersihan dari lumut dan jamur yang melekat pada bangunan. 4. Tidak memelihara binatang di sekitar kompleks.
: 1. Membongkar bangunan tambahan yang menempel pada bangunan ataupun yang berada di dekat bangunan. 2. Perlu dilakukan observasi dan penelitian lebih lanjut terhadap kondisi bangunan baik dari luar maupun dari dalam.
Video tidak ditemukan

Crafted with by pixelcave
Codebase 3.3 ©