DinasKebudayaan
  • Dashboard
Logo
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
  • Beranda
  • Profil
    Selayang Pandang Struktur Organisasi
  • Warisan Budaya
    Benda Tak Benda
  • Berita
  • Pengumuman
  • Login
  1. Beranda
  2. Warisan Budaya Benda
  3. Gedung Kantor Polisi Sawahlunto (Polsekta)
Detail Gedung Kantor Polisi Sawahlunto (Polsekta)
: Gedung Kantor Polisi Sawahlunto (Polsekta)
: Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2014 Tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional, SK WAKO NO 84 Tahun 2007 (Kantor Polsek Sawahlunto)
: Bangunan
: Provoost Gevangenis Sawahloento
: Kolonial Belanda
: Soekarno Hatta
: Saringan
: Barangin
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 3 km
: 100 km dari padang
: Cekungan Pegunungan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2), Kawasan Kota Lama
: 00? 40.865 LS , 100? 46.544' BT
: -
: -
: -
: 30 x 20 (600 m²)
: 31 x 78 (2418 m²)
: -
: Putih, Abu-abu
: Bata Berspesi
: Jl.Soekarno Hatta
: Jalan
: Rumah Penduduk
: TK Bhayangkari
: Pemerintah
: Kepolisian Republik Indonesia
: Jalan Sukarno-Hatta Kelurahan Lubang Panjang Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: Terawat (Kantor Polsekta)
:Provoost en Gevangenis
: Polsekta Sawahlunto
: Pada masa Pemerintahan Belanda, Bangunan ini dikenal dengan nama Provoost en Gevangenis. Bangunan ini dibangun pada tahun 1920 sebagai Kantor Polisi dan Rumah Tahanan untuk menampung para pekerja tambang Batu Bara yang di vonis dengan hukuman kurung dan sekarang berfungsi debagai Kapolsek Kota Sawahlunto.
: Gedung ini dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1920 sebagai kantor Polisi dan Rumah Tahanan. Sekarang tetap dikelola oleh Polisi Sektor Kota Sawahlunto.
:
: Bangunan ini telah mengalami banyak perubahan. Awalnya bangunan ini berupa komplek kantor pengamanan (provoost) dan penjara dengan 6 bangunan. Pada tahun 1987 komplek bangunan ini dilakukan pemugaran secara besar-besaran dengan hanya menyisakan 2 bangunan pada bagian tengah. 2 bangunan tersebut dimodifikasi menjadi 1 bangunan dan dijadikan bangunan 2 lantai.Pada bagian depan dengan penambahan gonjong. Karakter bangunan kolonial yang tesisa hanya terlihat padabagian dinding tebal. Sedangkan jendela pada bagian atas masih menggunakan jelusi asli bangunan yang sudah dirubuhkan. Dari segi struktur dan denah komplek bangunan asli sudah tidak bisa dikenali lagi.
: 1. Pembersihan dari kotoran dan debu yang melekat di bangunan. 2. Perawatan material logam agar tidak berkarat. 3. Membuang sampah-sampah yang ada di atas atap.
: 1. Perbaikan resplang dan atap bangunan. 2. Perlunya penelitian ulang untuk pemugaran bangunan.
Video tidak ditemukan

Crafted with by pixelcave
Codebase 3.3 ©