
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
Detail Rumah Dinas PT.BA-UPO W.1 (Resto Hotel Parai)
: Rumah Dinas PT.BA-UPO W.1 (Resto Hotel Parai)
: Piagam UNESCO, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2014 Tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional, SK WAKO NO 84 Tahun 2007 (Mess Bunjangan II/W1)
: Bangunan
: Woning 1 (W.1)
: Kolonial Belanda
: Bagindo Aziz Chan
: Aur Mulyo
: Lembah Segar
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 4 Km
: 100 km dari padang
: Lereng Pegunungan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2), Kawasan Kota Lama
: 00? 41.064' LS , 100? 46.734' BT
: -
: -
: -
: 21,5 m x 21,5 m (462,25 m²)
: 60 m x 50 m (3000 m²)
: -
: Merah Bata, Orange
: Bata Berspesi
: Jl. Bagindo Aziz Chan
: Kantor Pos
: Hotel Parai
: Jalan
: PT.BA-UPO
: Hotel Parai City Garden
: Jalan Diponegoro, Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: Terawat (Resto Hotel Parai)
:Rumah Dinas Dokter
: Restaurant Parai
: Dalam Peta Sectie Sawah-Loento Blaad 26 Laag C Tahun 1914/1915), Rumah ini bernama W1 dan digunakan sebagai Rumah Dinas Dokter Rumah Sakit Perusahaan Tambang Batu Bara Ombilin.Pada masa kemerdekaan RI, di dalam kawasan bangunan W-1 dibangun pula rumah tinggal pegawai tambang Batu BaraOmbilin yang masih bujang. Sejak tahun 2011 dengan dibangunnya hotel dalam kawasan bangunan W-1, maka W-1 sekaligus menjadi bagian dan pengelolaan Hotel Parai Sawahlunto
: Gedung ini berdiri pada tahun 1915 untuk keperluan rumah bagi dokter Rumah sakit perusahaan Tambang dan pada masa kemerdekaan dibangun pula bangunan mess untuk pekerja tambang yang bujangan. Sejak 2011 di bangun Hotel dalam kawasan ini dan dikelolah oleh hotel Parai
: Bangunan ini beralih fungsi menjadi Hotel Parai pada tahun 2008. Tidak terjadi perubahan fisik bangunan, yang ada pengalihan fungsi bangunan yang menjadi resto/lounge hotel. Kondisi terbaru, ada penambahan bangunan berupa taman dengan menempelkan ke dinding teras bangunan.
: Arsitektur kolonial masih tampak kental pada bangunan W-1 ini. Bagian jendela, pintu bentuk atap, tiang dan struktur lainnya yang tampak kokoh. Arsip lama berupa gambar blueprin bangunan ini menunjukan adanya perubahan bangunan terutama pada bagian teras yang awalnya memiliki pagar dan ornamen sudah tidak terlihat lagi. Bagian interior bangunan juga mengalami perubahan. Awalnya bangunan ini memiliki enam ruangan satu kamar mandi dan teras dengan ciri khas lorong atau gang pada bagian tengan bangunan. Perubahan yang dilakukan dengan menghilangkan gang dan merubuhkan dinding kamar sehingga pada saat sekarang bangunan ini hanya memiliki empat ruangan dengan satu ruangan lepas. Sedangkan bangunan pembantu sudah tidak ada lagi. Meski sudah mengalami renovasi, karakter asli sebagai bangunan peninggalan kolonial masih tampak jelas.
: 1. Pembersihan dari debu dan kotoran yang melekat di gedung.
2. Memplester bagian dinding bangunan yang terkelupas, baik di dalam maupun di luar.
3. Cat pada dinding bangunan sudah mulai pudar. Jika akan dicat, warna catnya sebaiknya disesuaikan dengan zaman dulu.
4. Membersihkan rumput yang ada di halaman gedung dan menanam tanaman rendah agar asri.
:




Video tidak ditemukan