DinasKebudayaan
  • Dashboard
Logo
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
  • Beranda
  • Profil
    Selayang Pandang Struktur Organisasi
  • Warisan Budaya
    Benda Tak Benda
  • Berita
  • Pengumuman
  • Login
  1. Beranda
  2. Warisan Budaya Benda
  3. Stasiun Kereta Api Silungkang
Detail Stasiun Kereta Api Silungkang
: Stasiun Kereta Api Silungkang
: SK WAKO NO 84 Tahun 2007 (Stasiun KA Silungkang)
: Bangunan
: Station Silungkang
: Kolonial
: Prof. Dr Hamka
: Desa Silungkang Tigo
: Silungkang
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 15 Km
: 80 Km dari Padang
: Dataran di Daerah Pegunungan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2)
: 00? 43.297' LS , 100? 45.774' BT
: -
: -
: -
: 24 x 4,5 m (108 m²)
: 24 x 4,5 m (108 m²)
: -
: Putih
: Bata Berspesi, Beton
: Rel Kereta Api
: Jalan
: Kantor Desa Silungkang Tigo
: Rumah Penduduk
: PT.KAI
: PT.KAI
: Padang
: -
: Tidak ada
: Cukup Terawat
:Stasiun Kereta Api
: Rumah Tinggal
: Bangunan ini dulunya sebagai stasiun kereta api Batu Bara, namun semenjak kereta api yang mengangkut Batu Bara ke Padang tidak beroperasi lagi maka bangunan stasiun ini di tutup, kemudian dari pada tidak terpakai, bangunan ini disewakan kepada penduduk sebagai tempat tinggal. Stasiun ini akan difungsikan kembali sebagai stasiun kereta api wisata, namun masih dalam proses.
: Bangunan ini milik PT. KAI. Bagunan ini sekarang disewakan kepada masyarakat untuk rumah tinggal.
: -
: Bangunan stasiun ini terbuat dari bata berspesi berbentuk persegi panjang dengan ukuran 4,70 Meter x 19,65 Meter mengikuti jalur rel kereta api. Dokumentasi foto tahun 1927 memperlihatkan kondisi asli bangunan. Bangunan beratap seng dan pada bagian tengah bangunan merupakan ruangan lepas sebagai ruang tunggu penumpang kereta api. Pada bagian depan stasiun yang menghadap rel kereta api terdapat dua buah pintu. Sedangkan pada sisi belakang bangunan terdapat dua buah jendela. Bangunan ini telah mengalami renovasi terutama pada bagian atap dan dinding bangunan. Pada bagian atap perubahan terdapat pada struktur rangka atap dan pergantian bahan atap yang awalnya berbahan seng diganti dengan genteng. Pada struktur bangunan dilakukan penambahan dinding beton, pintu dan jendela.
: 1. Pembersihan dari debu dan noda yang melekat pada dinding bangunan. 2. Merawat material kayu yang ada pada bangunan. 3. Membersihkan bangunan dari lumut dan jamur yang menempel pada bangunan. 4. Membersihkan lingkungan bangunan dari sampah. 5. Tidak berjualan di dekat bangunan.
: 1. Mengembalikan bentuk bangunan seperti stasiun dengan melakukan restorasi dan revitalisasi. 2. Membongkar bangunan baru yang ada di bangunan dan sekitarnya. 3. Membuat pagar pelindung jika memungkinkan.
Video tidak ditemukan

Crafted with by pixelcave
Codebase 3.3 ©