
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
Detail Kompleks PLTU Salak
: Kompleks PLTU Salak
: Piagam UNESCO, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2014 Tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional, ,SK WAKO NO 84 Tahun 2007 (PLTU Salak)
: Bangunan
: Elektrische Centrale Salak
: Kolonial Belanda
: Prof. M.Yamin SH
: Desa Salak
: Talawi
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 12 Km
: 112 Km
: Dataran
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2) Salak
: 00? 37.158' LS , 100? 45.990' BT
: -
: -
: -
: Kompleks
: 214,7 x 183,9 m (39477 m²)
: -
: Cream, Kuning, Kehitaman
: Beton ,Bata Berspesi, Kapur, Kayu, Baja, Plat
: Perumahan Masyarakat
: Perumahan Masyarakat
: Perumahan Masyarakat
: Sungai
: PT.BA-UPO
: PT.BA-UPO
: Jalan Diponegoro, Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: Tidak Terawat
:PLTU
: tidak berfungsi
: Setelah kebutuhan listrik di Elektrische Centrale Sawahlunto tidak lagi mendukung untuk industri dan pemukiman. Perusahaan membangun pembangkit listrik baru di daerah Salak pada tahun 1924, terletak di tepi bagian utara wilayah pertambangan. Elektrische Centrale Salak ukurannya lebih besar dari pembangkit listrik sebelumnya untuk menghasilkan lebih banyak listrik (12 Mw, 6 kali lipat Elektrische Centrale Sawahlunto). Bangunan ini terletak di sebelah sungai Ombilin dan memiliki tiga bangunan utama, terdiri dari tiga tingkat dengan tiga cerobong asap pada baris di tengah serambi atapnya. (Sumber, Laporan Akhir Pertambangan dan Pengangkutan Batubara Ombilin Sawahlunto Pada masa kolonial). PLTU ini beroperasi hingga tahun 1968 setelah PLTU baru (bangunan dan teknologinya baru, tapi masih di area yang sama).
: PLTU ini merupakan bangunan milik PT.BA-UPO yang dibangun tahun 1924 sebagai pengganti PLTU di Sawahlunto. Sekarang kompleks bangunan itu tidak berfungsi dan tidak terawat namun masih dibawa kendali PT.BA-UPO sebagai pemilik tanah dan bangunan.
: Upaya pelestarian tidak dilakukan, dikarenakan sejak PLTU ini berhenti beroperasi, bangunan ditinggalkan begitu saja. Kondisi sekarang seluruh atap bangunan tidak ada sama sekali. Disamping tidak ada penambahan bangunan baru dan tidak ada pengelolaan maupun pelestarian di kawasan ini.
: Komplek bangunan PLTU Salak ini terbagi menjadi 2 bagian, pertama bangunan pembangkit listrik dan kedua adalah bangunanrumah pompa air. Bangunan pembangkit listrik terdari empat buah bangunan yang saling terhubung. Bangunan ini memiliki variasi pada bagian interior, ada yang berlantai dua dan ada juga yang berlantai tiga.
Saat ini bangunan ini hanya menyisakan puing dinding beton bangunan, atap pintu dan jendela bangunan sudah tidak ada lagi. Sedangkan bangunan rumah pompa tidak mengalami perubahan dan masih memperlihatkan keaslian bangunannya.
: 1. Pembersihan dari debu dan kotoran pada bangunan.
2. Merawat material dari logam.
3. Merawat material dari kayu.
4. Membersihkan gedung dari jamur, lumut dan tanaman tingkat tinggi yang menempel pada bangunan.
5. Membersihkan lingkungan dari rumput liar dan kotoran binatang.
6. Membuat taman dengan menanam pohon rendah dan bunga warna warni yang rendah agar terlihat asri.
7. Tidak beternak disekitar bangunan.
: 1. Perlu penelitian lanjut untuk renovasi dan revitalisasi pada bangunan PLTU lama (tanpa atap).
2. Merenovasi bangunan PLTU Salak (gedung biru).
3. Membuat pagar bangunan
4. Membuat akses jalan menuju bangunan lama.




Video tidak ditemukan