DinasKebudayaan
  • Dashboard
Logo
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
  • Beranda
  • Profil
    Selayang Pandang Struktur Organisasi
  • Warisan Budaya
    Benda Tak Benda
  • Berita
  • Pengumuman
  • Login
  1. Beranda
  2. Warisan Budaya Benda
  3. Gereja Katholik Santa Barbara
Detail Gereja Katholik Santa Barbara
: Gereja Katholik Santa Barbara
: Piagam UNESCO, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2014 Tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional ,SK WAKO NO 84 Tahun 2007 (Gereja Katolik)
: Bangunan
: Kerkje Santa Barbara
: Kolonial Belanda
: Imam Bonjol
: Pasar
: Lembah Segar
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 3 km
: 100 km dari padang
: Cekungan Pegunungan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2), Kawasan Kota Lama
: 0°40'53.35"S, 100°46'39.64"T
: -
: -
: -
: 26,70 x 17 m (452,9 m2)
: 28 x 19 m (532 m2)
: -
: Putih, Grey
: Bata Berspesi, Beton,Semen
: Jl. Imam Bonjol
: Asrama Susteran St.Lucia
: Jl.Imam Bonjol
: Gedung Koperasi
: Yayasan Prayoga
: Yayasan Prayoga
: Padang
: -
: Tidak ada
: Terawat, Dilestarikan (Sebagai Gereja)
:Gereja Katholik
: Gereja Katholik
: Gereja ini dibangun pada tahun 1919 dan selesai pada tahun 1920 masa Pemerintahan Kolonial Belanda sebagai tempat beribadah bagi kaum kolonial maupun penduduk pendatang yang beragama Katolik. Pada zaman Jepang dari tahun 1942-1945 Gereja ini diambil oleh pasukan Jepang sebagai asrama.Setelah Kemerdekaan sampai sekarang gereja ini digunakan sebagai gereja katholik.
: Gereja ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk sarana ibadah bagi masyarakat Eropa dan pegawai tambang yang beragama kristen di Sawahlunto. Pada masa Jepang 1942-1945 gereja ini dijadikan Asrama tentara. Sekarang gereja ini berfungsi sebagai tempat ibadah umat Khatolik di Sawahlunto. Gereja ini sekarang di miliki dan di kelola oleh yayasan Prayoga Padang.
: -
: Bangunan gereja ini berarsitektur eropa.Dapat dilihat dari bentuk kemuncak atau menara kecil pada bagian atap sebagai tempat gantungan lonceng gereja dan dormer sebagai ventilasi udara. Ornamen berupa profil klasik sangat terlihat jelas pada bagian dinding dan jendela bangunan. Denah bangunan ini berbentuk L yang dibagi menjadi lima ruangan. Satu ruang besar dengan ukuran panjang 17 Meter dan lebar 9 Meter sebagai tempat ibadah umat kristiani. Sedangkan bagian samping dibagi menjadi emat ruangan yaitu Voorgalerij, Kamer Pastoor, biecht kamer dan scerestle.Bangunan ini telah mengalami renovasi dengan penambahan ruangan disamping kanan sebagai ruangan sesuai kebutuhan.
: 1. Pembersihan dinding bangunan dari debu dan kotoran binatang. 2. Pembersihan dinding bangunan dari jamur dan lumut. 3. Memplester dinding bangunan yang terkelupas. 4. Mencat bangunan sesuai dengan warna yang dulu. 5. Melakukan konsolidasi pada material kayu yang telah keropos. 6. Memotong pohon yang dapat membahayakan kondisi bangunan. 7. Menanam bunga rendah di depan bangunan.
: 1. Jika ada material kayu yang sudah rusak/keropos diganti dengan bahan yang sama. 2. Menata kabel-kabel yang ada di sekitar bangunan. 3. Perlu penelitian lanjut dalam pemugaran bangunan
Video tidak ditemukan

Crafted with by pixelcave
Codebase 3.3 ©