DinasKebudayaan
  • Dashboard
Logo
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
  • Beranda
  • Profil
    Selayang Pandang Struktur Organisasi
  • Warisan Budaya
    Benda Tak Benda
  • Berita
  • Pengumuman
  • Login
  1. Beranda
  2. Warisan Budaya Benda
  3. Gedung Pegadaian
Detail Gedung Pegadaian
: Gedung Pegadaian
: Piagam UNESCO, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2014 Tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional,
: Bangunan
: Rumah Komidi
: Kolonial Belanda
: A. Yani
: Pasar
: Lembah Segar
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 3 km
: 100 km dari padang
: Cekungan Pegunungan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2), Kawasan Kota Lama
: 00? 40.994' LS , 100? 46.670' BT
: -
: -
: -
: 30 x 10 m (300 m²)
: 30 x 10 m (300 m²)
: -
: Putih, Hijau
: Bata Berspesi, Beton, Kapur
: Pertokoan
: Pertokoan
: Jl. Ahmad Yani
: Gang
: Pegadaian
: Pegadaian
: Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pasar Kecamatan Lembah SegarKota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: Terawat, Dilestarikan (Sebagai Koperasi Kantor Peg
:Roemah Komidi
: Kantor Pegadaian
: Dibangun oleh Sian Seng Wong A Lan tahun 1917 dengan nama Roemah Komidi. Dimasanya di gedung ini menggelar hiburan dengan pertunjukan komidi. Namun semenjak adanya lembaga gadai pada tahun 1901, gedung tersebut berubah fungsi dari tempat hiburan komedi menjadi rumah gadai. Setelah kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah, bangunan ini telah banyak mengalami peralihan fungsi. Bangunan ini pernah dijadikan sebagai Museum Koleksi Pribadi pada tahun 2004, dan Museum ini menjadi cikal bakal berdirinya museum-museum di Kota Sawahlunto. Pada tahun 2005 bangunan ini menjadi Kantor Cabang Pembantu Bank BRI. Saat masih ditempati BRI, gedung dengan arsitektur Indische ini mengalami kebakaran di tahun 2008. Setelah dilakukan rehabilitasi tahun 2011 gedung ini kembali menjadi Kantor Pegadaian sampai sekarang.
: Dibangun oleh Sian Seng Wong A Lan tahun 1917 sebagai tempat hiburan dengan pertunjukan Komidi. Kemudian gedung ini menjadi Kantor Pajak Gadai , Bank BRI. Setelah terbakar tahun 2008, gedung ini direhabilitasi dan pada tahun 2011 gedung ini kembali menjadi milikPegadaian.
: -
: Arsitektur pecinaan kontras dari bangunan yang terletak dikawasan pasar Sawahlunto. Ornamen, motif dan struktur bangunannya cukup mudah untuk mengenalinya sebagai salah satu bangunan bernuansa kebudayaan Tionghoa diantara bangunan-bangunan kolonial sekitarnya. Dibangun oleh Sian Seng Wong A Lan seorang keturunan tionghoa yang ada di Sawahlunto tahun 1917 dengan nama Roemah Komidi. Bangunan ini salah satu bangunan terbesar di kawasan pasar Sawahlunto dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 10 Meter. Awalnya bangunan ini merupakan bangunan dengan ruang lepas sesuai fungsi awalnya sebagai tempat pertunjukan. Bangunan ini sudah mengalami renovasi karena pada tahun 2007 bangunan ini mengalami kebakaran. Renovasi eksterior bangunan dilakukan dengan mengembalikan kebentuk asli bangunan. Perubahan banyak terjadi pada bagian interior bangunan sesuai kebutuhan fungsinya sekarang sebagai Kantor Pegadaian dengan penambahan sekat-sekat ruangan.
: 1. Pembersihan dari debu dan kotoran yang melekat di gedung. 2. Membersihkan lumut yang menempel pada bangunan. 3. Memplester bagian dinding bangunan yang terkelupas. 4. Pengecatan pada bangunan disesuaikan dengan warna cat yang dulu. 5. Memperbaiki atap yang bocor. 6. Merawat jendela, pintu dan kusen dari material kayu dengan melakukan semprot anti rayap. 7. Merawat material dari logam yang ada pada bangunan. 8. Tidak memasang spanduk di depan bangunan.
: 1. Jika ada material kayu yang sudah rusak/keropos diganti dengan bahan yang sama. 2. Perlu penelitian lanjut dalam restorasi bangunan. 3. Merapikan kabel-kabel yang melintasi bangunan.
Video tidak ditemukan

Crafted with by pixelcave
Codebase 3.3 ©