DinasKebudayaan
  • Dashboard
Logo
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
  • Beranda
  • Profil
    Selayang Pandang Struktur Organisasi
  • Warisan Budaya
    Benda Tak Benda
  • Berita
  • Pengumuman
  • Login
  1. Beranda
  2. Warisan Budaya Benda
  3. Rumah Kepala Stasiun
Detail Rumah Kepala Stasiun
: Rumah Kepala Stasiun
: SK Walikota Sawahlunto Nomor 188.45/281/WAKO-SWL/2020 tentang Penetapan Status Cagar Budaya Kota Sawahlunto
: Bangunan
: Stationchef
: Kolonial
:
: Pasar
: Lembah Segar
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
:
:
:
:
: 00° 40.920' S 100° 46.591' T
:
:
:
: 14.3 m x 10.58 m (151.294 m2)
:
:
: Kuning
: Kayu, Beton, Seng
: Rumah Dinas Kepala Pukesmas Kampung Teleng
: Pukesmas Kampung Teleng
: Jalan
: Rumah Masyarakat
: PT.KAI
: H.Edrison Efendi
:
: -
: Tidak ada
: Terawat
:Rumah Hunian
: Kantor Dewan Perwakilan Cabang Partai
: Tidak diketahui tahun pasti dari pembangunan rumah ini. Tapi menurut informasi dari masyarakat rumah ini merupakan rumah Kepala Stasiun (KS) yang dibangun bersamaan dengan pembangunan stasiun kereta api di sawahlunto. Rumah ini dari awal dibangun sampai dengan kereta api tidak dipakai lagi tetap digunakan sebagai Rumah Kepala Stasiun. Setelah pengangkutan kereta api tidak digunakan lagi dan pengangkutan batu bara menggunakan truk maka rumah ini tidak lagi dipakai sebagai rumah KS. Pada tahun 2009 rumah ini pernah dipakai sebagai kantor Partai Demokrat dan pada tahun 2018 digunakan sebagai kantor Partai Hanura (Wawancaratanggal 28 Februari 2020, Siswo, 65 th, swasta)
: Rumah dan tanah masih merupakan milik PT.KAI dan saat ini disewa (Pinjam Pakai) oleh H. Edrison Efendi
:
: Station chef atau Rumah Dinas Kepala Stasiun merupakan bangunan rumah panggung yang terbuat dari kayu. Sebagian besar komponen bangunan seperti dinding dan lantai terbuat dari kayu. Rumah ini terdiri dari dua bangunan yaitu bangunan induk dan bangunan pendukung. Bangunan induk dibagi menjadi 6 ruang dengan pintu dan jendela yang besar dengan daun ganda. Jandela bagian luar terbuat dari kayu, sedangkan jendela pada bagian dalam menggunakan kaca. Struktur bangunan cukup bagus dan relative tidak banyak perubahan. Perubahan terlihat pada bagian depan bangunan terutama pada pintu dan jendela. Pintu depan awalnya menggunakan daun pintu ganda diganti dengan pintu satu dan jendela diganti dengan kaca polos dan kaca nako. Dinding dan plafon ruangan pada sisi kanan sudah rubuh karena pelapukan akibat rembesan air atap yang banyak mengalami kebocoran. Balok dan tiang koridor penghubung bangunan induk dengan bangunan pendukung sudah patah. Dinding bangunan sebagian besar sudah mengalami pelapukan. Kondisi bangunan pendukung juga banyak mengalami kerusakan karena minimnya perawatan dari pengelola bangunan. Bangunan secara fisik tidak terlalu banyak perubahan. Secara fasad bangunan saatiniter kesan tidak merupakan rumah panggung karena antara tiang rumah telah ditutup dengan pasangan bata dan plesteran. Pada sisi kiri belakang bangunan tepatnya antara bangunan induk dan bangunan pendukung di bangun permanen sebuah toilet yang menempel pada dinding bangunan utama.
: 1. Memperbaiki atap bangunan yang bocor di bagian belakang bangunan dan di bangunan pendukung seperti toilet, dan dapur. 2. Memperbaiki kuda-kuda atap yang sudah lapuk. 3. Membersihkan lantai rumah bangunan yang terbuat dari kayu dari noda cat. 4. Melakukan konservasi material kayu dengan memakai bahan tradisional dan kimia untukmenghilangkan jamur dan serangga yang menempel di dinding bangunan. 5. Melakukan revitalisasi pada bagian bangunan yang rusak parah dengan material yang sama. 6. Melakukan restorasi pada bagian jendela dan pondasi bangunan. Kondisi tapak bangunan saat ini, ditutupi dengan semen yang bermotif kayu taman. Alasannya untuk menghindari binatang masuk kekolong bawah bangunan. 7. Melakukan pengecatan bangunan setelah dilakukan konservasi material kayu (Jika rumah tersebut dulunya memang pernah di cat). Sebaiknya bahan cat dari cat air berwarna putih atau diberi vernis kayu.
:
Video tidak ditemukan

Crafted with by pixelcave
Codebase 3.3 ©