DinasKebudayaan
  • Dashboard
Logo
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
  • Beranda
  • Profil
    Selayang Pandang Struktur Organisasi
  • Warisan Budaya
    Benda Tak Benda
  • Berita
  • Pengumuman
  • Login
  1. Beranda
  2. Warisan Budaya Benda
  3. Societiet (Gedung Pusat Kebudayaan)
Detail Societiet (Gedung Pusat Kebudayaan)
: Societiet (Gedung Pusat Kebudayaan)
: Piagam UNESCO, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2014 Tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional, SK WAKO NO 84 Tahun 2007 (Gedung Societet)
: Bangunan
: Societeit Gluck Auf
: Kolonial Belanda
: A. Yani
: Pasar
: Lembah Segar
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 3 km
: 100 km dari padang
: Cekungan Pegunungan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2), Kawasan Kota Lama
: 00? 40.857' LS , 100? 46.624' BT
: -
: -
: -
: 28 x 25 m (700 m²)
: 35 x 28 m (980 m²)
: -
: Putih, Coklat
: Bata Berspesi, Beton
: Jalan
: Toko Souvenir
: Jl. Ahmad Yani
: Jalan
: PT.BA-UPO
: Pemerintah Kota Sawahlunto
: Jalan Diponegoro, Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: Terawat, dilestarikan (sebagai GPK)
:Gedung Pertemuan
: Gedung Pertemuan
: Gedung ini dibangun Tahun 1910 dengan nama ‘Societeit Glück Auf’. Gedung Societeit merupakan gedung pertemuan atau tempat bersosialisasi,berkumpul para pejabat tambang Batu Bara Ombilin, pemerintahdari kalangan Eropah. Disini mereka berhibur dengan minum-minum, berdansa, bernyanyi dan bermain bowling. Oleh sebab itu tempat ini disebut juga ‘Rumah Bola”.Pada Masa kemerdekaan RI, bangunan ini menjadi Gedung Pertemuan Masyarakat (GPM). Pernah pula menjadi Bank Dagang Negara (BDN) atau Bank Mandiri hingga awal tahun 2006. Pada tanggal 1 Desember 2006 Gedung ini diresmikan sebagai Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Sawahlunto. Kemudian sejak tahun 2011 menjadi bagian Gedung serba guna Hotel Parai
: Bangunan ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk gedung pertemuan,berkumpul para pejabat tambang. Pada masa kemerdekaan dijadikan sebagai GPM dan pernah di kelolah oleh Bank Dagang Negara (BDN)atau Bank Mandiri hingga tahun 2006. Pada tahun 2006 gedung ini dikelola oleh Pemerintah sebagai GPK dan selanjutnya disewakan pada Hotel Parai.
: Terdapat beberapa kali perubahan alih fungsi, sehingga mengakibatkan beberapa kali pelestarian menyesuaikan fungsi bangunan. Bentuk bangunan terlihat mengalami perubahan, terutama pada bagian dalam bangunan. Upaya pelestarian baru dapat dilihat sejak bangunan ini difungsikan sebagai Gedung Pusat Kebudayaan, dimana bangunan dalam bangunan dan luar bangunan diupayakan mengembalikan kondisi awal. Bangunan ini sudah mengalami beberapa kali alih fungsi, diantara sebagai gedung pertemuan masyarakat, kantor Bank dan sekarang menjadi Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto.
: Arsitektur kolonial masih tampak kental pada bangunan Societeit ini. Dokumentasi foto tahun 1930-an memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan dari bangunan terutama pada struktur atap dan bentuk ventilasi dibagian depan bangunan. Bagian interiaor bangunan juga mengalami perubahan terutama pada lantai yang sudah diganti dengan keramik dan plafon dari triplek dan papan. Perubahan lain juga terlihat pada teras bangunan yang awalnya mempunyai enam tiang menjadi lima tiang.Namun perubahan tersebut tidak terlalu memperlihatkan perubahan dari segi karakter dan bentuk asli bangunan.
: 1. Pembersihan dari debu dan kotoran yang melekat di gedung. 2. Membersihkan lumut yang menempel pada bangunan. 3. Memplester bagian dinding bangunan yang terkelupas. 4. Pengecatan pada bangunan disesuaikan dengan warna cat yang dulu. 5. Memperbaiki atap yang bocor. 6. Menghilangkan karat yang melekat pada jeruji besi di kusen bangunan. 7. Gerobak kaki lima sebaiknya tidak parkir di belakang dan sekitar bangunan. Atau merapikan tata letak gerobak dan tidak menghalangi view bangunan. 8. Membersihan saluran pembuangan sisa makanan dari pedagang kaki lima.
: 1. Parabola yang ada di atas bangunan sebaiknya dipindahkan. 2. Memindahkan tata letak ac yang ada di depan bangunan. 3. Merapikan kabel-kabel listrik dan lainnya pada bangunan. 4. Perlu penelitian lanjut untuk pemugaran bangunan pada ruang kaca, panggung dan bagian belakang bangunan.
Video tidak ditemukan

Crafted with by pixelcave
Codebase 3.3 ©