DinasKebudayaan
  • Dashboard
Logo
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
  • Beranda
  • Profil
    Selayang Pandang Struktur Organisasi
  • Warisan Budaya
    Benda Tak Benda
  • Berita
  • Pengumuman
  • Login
  1. Beranda
  2. Warisan Budaya Benda
  3. Bak Air Kayu Gadang
Detail Bak Air Kayu Gadang
: Bak Air Kayu Gadang
: SK WAKO NO 189.45/327/WAKO-SWL/2017 (Struktur Cagar Budaya Water Bak/Bak Air Kayu Gadang)
: Struktur
: Bak Air Kayu Gadang
: Kolonial Belanda
: Asimin
: Kayu Gadang
: Barangin
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 5 Km
: 100 km dari padang
: Perbukitan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2)
: 00? 39.192' LS , 100? 45.592' BT (Kawasan) 00? 39.204' LS , 100? 45.601' BT (Bak 1) 00? 39.184' LS , 100? 45.604' BT (Bak 2) 00? 39.287' LS , 100? 45.654' BT (Bak 3)
: -
: -
: -
: Kolam 1 : 30,8 x 20,5 (631,4 m²), Kolam 2 : 36,8 x 30 (1104 m²)
: 74 x 56 (4144 m²)
: -
: Biru, Putih
: Beton, Bata Berspesi, Semen, Batu Kali
: Tebing/lereng
: Cukup Terawat
: Tebing/Lereng
: Jalan
: PT.BA-UPO
: Pengelola Perusahaan Daerah Air Minum Kota Sawahlunto
: Jalan Diponegoro, Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: Cukup Terawat
:Bak Air
: bak Air
: Bak air di Kayu Gadang ini dibangun pada zaman Belanda dan berfungsi sebagai bak persiapan Belanda untuk kepentingan pertambangan, asrama-asrama dan tangsi. Air disini dipompa dari Sungai Ombilin dan ditampung pada 3bh bak. Bak I berisi 4100m3, Bak II berisi 1875 m3, dan bak III berisi 4103 m3.
: PDAM Kayu Gadang merupakan kawasan yang dahulunya berfungsi sebagai pemasok air untuk pencucian batubara dan keperluan air minum pagi perumahan di Sawahlunto. Sekarang kawasan itu di kuasai PDAM Kota Sawahlunto.
:
: Dilokasi ini terdapat tiga buah bak penampungan air, kantor pengelola dan bangunan pengolahan air. Ketiga bak tersebut berbentuk struktur persegi empat terbuat dari batu kali dan beton. Ketiga bak tersebut memiliki ukuran yang berbeda. Bak I memiliki ukuran 30,8 x 20,5 Meter lebih kecil dibanding bak yang lainnya dan masih difungsikan hingga sekarang. Disekeliling Bak I ini dipasang pagar kawat berduri dengan tiang besi setinggi 1 Meter. Bak II memiliki ukuran 36,8 x 30 Meter dengan kedalaman 6 Meter lebih besar dibanding Bak I sudah mengalami kerusakan dan ditumbuhi tanaman liar. Tiang-tiang besi pagar Bak II ini masih terlihat dan pada dinding bak sebelah Timur terdapat tangga dari beton menuju lantai dasar bak. Pada saat sekarang Bak II ini dimanfaatkan sebagai lapangan futsal oleh masyarakat. Bak III merupakan bak yang ukurannya paling besar juga sudah tidak difungsikan lagi. Bak ke III ini kondisinya paling parah dibanding bak lainnya. Hampir tidak bisa dilihat lagi dinding dan lantai dasar bak karena sudah ditumbuhi tanaman liar. Sedangkan bangunan yang ada seperti kantor, gudang dan bangunan pengolahan air merupakan bangunan baru yang dibuat sesuai kebutuhan.
: 1. Membersihkan bekas bak PDAM yang tidak terpakai dari lumut, jamur dan tanaman tingkat tinggi. 2. Membersihkan lingkungan sekitar bak dari sampah dan kotoran lainnya.
: 1. Mengembalikan fungsi semula bak air dengan membongkar tonggak futsal. 2. Memagari ketiga bak air agar terlindung dan tidak membahayakan penduduk.
Video tidak ditemukan

Crafted with by pixelcave
Codebase 3.3 ©