
Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Sawahlunto
Detail Rumah Dinas PT.BA-UPO W.14 (Sweet Room Hotel Ombilin)
: Rumah Dinas PT.BA-UPO W.14 (Sweet Room Hotel Ombilin)
: Piagam UNESCO, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2014 Tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional, SK WAKO NO 84 Tahun 2007 (Rumah Hunian)
: Bangunan
: Woning 14 (W.14)
: Kolonial Belanda
: Imam Bonjol
: Pasar
: Lembah Segar
: Sawahlunto
: Sumatera Barat
: 3 km
: 100 km dari padang
: Cekungan Pegunungan
: Baik (kendaraan roda 4, roda 2), Kawasan Kota Lama
: 0°40'51.33"S, 100°46'39.95"T
: -
: -
: -
: 15 x 15 m (255 m²)
: 26 x 42 m (1092 m²)
: -
: Putih, cream, coklat
: Bata Berspesi, Kayu, Kapur
: Tanah kosong
: Jalan
: Sungai Lunto
: Hotel Ombilin
: PT.BA-UPO
: KKTBO
: Jalan Diponegoro, Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto
: -
: Tidak ada
: Terawat, dilestarikan sebagai bagian dari Hotel Om
:Woningen
: Sweet Room Hotel Ombilin
: Bangunan ini dibangun oleh Kolonial Belanda pada tahun 1904 dengan nama W14(Sumber. Buku Bangunan/Civil Work, PTBA-UPO dan Peta Sectie Sawah-Loento Blaad 26 Laag C Tahun 1914/1915.
Rumah hunian pejabat tambang Batu Bara Ombilin masa kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat tinggal dokter RSUD Sawahlunto dan kemudian menjadi bagian dari Heritage Hotel Ombilin
: Bangunan ini juga milik PT.BA-UPO. Pernah jadi hunian pejabat tambang pada masa kolonial, pernah juga jadi rumah dinas dokter RSUD dan sekarang menjadi bagian dari Hotel Ombilin
: - 16 Juni 1939-28 September 1939 , diperbaiki secara menyeluruh . perubahan kecil ( kanopi lebih deramen , lubang ventilasi baru diterapkan biaya F.1.420.
- 1958, terjadi reparasi besar dengan anggaran Rp.36.002,49
- Tinggi loteng 4 meter.
- (bagian rumah 246,455 m², bagian dapur 78,50 m².
: Arsitektur dan struktur bangunan yang terletak dibagian belakang gedung utama Heritage Hotel Ombilin, persisnya dipingir sungai Lunto ini belum mengalami banyak perubahan. Bentuk aslinya masih terjaga. Bangunan ini juga memiliki bangunan induk dan bangunan pembantu seperti bangunan lain yang ditempati oleh pejabat Belanda di Sawahlunto. Arsitektur yang khas, menjadikan bangunan ini terkesan cukup mewah dibanding bangunan sekitarnya. Bangunan memiliki dua ruangan lepas yang luas pada bagian tengah, empat kamar dengan dua kamar yang lebih luas dibanding dua kamar lainnya dan satu kamar mandi. Pada bagian teras terdapat empat buah tiang penyangga dari beton, atap bangunan terbuat dari genteng, plafon dari papan dan lantai terbuat dari tegel berwarna krem dengan motif hiasan flora. Bentuk jendela dan pintu lebar-lebar. Sedangkan bangunan pembantu berbentuk leter L yang terbagi menjadi sebelas ruangan. Bangunan induk dan bangunan pembantu dihubungkan oleh koridor berbentuk leter L juga.
: 1. Pembersihan dinding bangunan dari debu dan kotoran binatang.
2. Pembersihan dinding bangunan dari jamur dan lumut.
3. Memplester dinding bangunan yang terkelupas.
4. Mencat bangunan sesuai dengan warna yang dulu.
5. Melakukan konsolidasi pada material kayu yang telah keropos.
6. Memotong pohon yang dapat membahayakan kondisi bangunan.
7. Menanam bunga rendah di depan bangunan.
: 1. Jika ada material kayu yang sudah rusak/keropos diganti dengan bahan yang sama.
2. Membongkar bangunan tambahan di samping bangunan cagar budaya (garasi mobil).
3. Menata kabel-kabel yang ada di sekitar bangunan.
4. Perlu penelitian lanjut dalam restorasi bangunan.




Video tidak ditemukan